Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Mukzijat Dimulai Dengan Apa Adanya Nats: Keluaran 4:1-5

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan  -  Musa adalah salah satu nabi yang dipakai Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Lewat hidup Musa Tuhan banyak menunjukan mukjizat-mukjizat terhadap bangsa Mesir dan bangsa Israel. Namun dalam awal pemanggilan Musa sebagai hamba Tuhan, Musa tidak mudah menerima panggilan yang daripada Tuhan, karena dia tahu yang dia hadapi adalah bangsa yang besar. Sehingga Musa merasa takut dan tidak berani untuk melakukan panggilannya. Oleh sebab itu kita akan belajar bagaimana  Tuhan melakukan mukzijatNya lewat hidup Musa, padahal Musa adalah seorang yang takut menghadapi bangsa Mesir.


1. Tuhan memulai dengan keterbatasan diri kita(apa adanya). Keluaran 4:1. 

Kejadian ayat ini, dimana Musa sedang menerima panggilan Tuhan, namun Musa mengatakan dalam ayat 1 "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: Tuhan tidak menampakan diri kepadamu?". Ayat ini menunjukan bahwa Musa memiliki keterbatasan yang hanya Tuhanlah yang mampu mengatasi keterbatasannya tersebut. Artinya Tuhan tahu bahwa Musa memiliki keterbatasan, sehingga lewat keterbatasan Musa, Tuhan menunjukan kemuliaanNya. Artinya juga bahwa orang-orang yang menyadari dirinya terbatas tetapi mengandalkan Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan kemuliaanNya lewat hidup orang tersebut. Ada banyak orang melampaui keterbatasan dirinya yang dimana orang tersebut memaksan diri untuk menjadi lebih baik namun menggunakan dengan cara-cara yang tidak seharusnya. Contoh: Jika kita ingin membeli rumah, namun kita tahu bahwa kita belum mampu membayarnya(terbatas), sekalipun dengan mencicil, tetapi kita paksakan untuk membeli padahal pemasukan bulanan kita juga tidak mampu untuk membayarnya. Maka yang terjadi adalah kekacauan dan bahkan kehancuran. Oleh sebab itu pastikan keterbatasan kita itu untuk mempermuliakan Tuhan, sehingga keterbatasan kita menjadi tidak terbatas karena ada Tuhan didalam keterbatasan kita. Jadi jangan minder dengar dengan keterbatasan kita.


2. Tuhan melakukan mukzijat menggunakan apa yang ada pada kita. Keluaran 4:2-3

Kejadian dalam ayat yang ke 2 dan 3 ini adalah hasil daripada sambungan dari ayat yang pertama, dimana Musa memiliki keterbatasan. Tetapi Tuhan bisa menunjukan keterbatasan Musa menjadi tidak terbatas. Jika kita baca dalam ayat 3, artinya Tuhan mau menunjukan mukzijatNya atau kemuliaanNya dengan apa yang ada pada Musa. Pada saat Musa mau menjalankan panggilannya, dia hanya memiliki tongkat yang sedang di pegangnya. Ketika melihat pengkuan Musa bahwa Musa hanya memiliki tongkat, maka Tuhan mampu melakukan MukzijatNya lewat tongkat Musa. Artinya sebagai orang percaya yang seharusnya, ketika menjalani panggilannya, baik dalam aktifitas, pekerjaan, keluarga, sekolah, pastikan ada Tuhan terlibat didalamNya, sehingga apa yang ada pada kita dapat terjadi mukzijat. Oleh sebab itu, pastikan apa yang ada pada kita ada keterlibatan Tuhan didalamnya. 


3. Apa yang ada pada kita untuk mempermuliakan Tuhan. Keluaran 4:5

Ayat 5 ini adalah ayat yang Tuhan inginkan terjadi lewat hidup Musa, dimana apa yang ada pada Musa (tongkat) tersebut untuk mempermuliakan Tuhan. Ada banyak orang tidak menyadari  dan bahkan disadari bahwa apa yang ada padanya, bukan untuk mempermuliakan Tuhan lagi, tetapi hanya untuk keuntungan pribadi. Banyak orang ketika Tuhan percayakan dan Tuhan berkati dengan pekerjaan dengan jabatan yang tinggi, ladang yang luas, keluarga besar, tetapi lupa bahwa ada Tuhan didalamnya, dikarenakan terlalu nyaman, sehingga mulai timbul hawa nafsu jahat dan kecurangan. Jika ini terjadi maka korupsi, saling serobot tanah, keluarga berantakan, akan terjadi dalam hidup kita. Oleh sebab itu pastikan apa yang ada pada kita itu untuk mempermuliakan Tuhan. 


Kesimpulan: Jadi mukzijat sebenarnya bisa terjadi kapan saja, jika kita menyadari keterbatasan kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan membuat kita menjadi tidak terbatas. Pastikan ada keterlibatan Tuhan dalam kehidupan kita dengan apa adanya kita, sehingga apapun yang kita miliki itu untuk mempermuliakan Tuhan. Amin


Ev. Ariston Napitupulu. S. Th

Share:
Komentar

Berita Terkini