MPnews.Medan - Setiap orang pasti mengalami atau memiliki masalah yang dihadapi dalam hidupnya, tidak terkecuali orang percaya sekalipun. Tidak ada yang mulus dalam menjalani kehidupan dunia ini, karena kita masih hidup didalam dunia dan bukan di sorga. Sejak awal penciptaan manusia, manusia sudah membuat masalah dari semulanya (Kejadian 3:1-24), seingga setiap orang tidak bisa melewatkan hidupnya tanpa masalah. Namun bukan berarti kita tidak bisa melewati masalah, karena masalah tersebut sebenarnya adalah jalan kita untuk mengetahui seberapa besar kekuatan iman kita didalam Tuhan(1 Korintus 10:13). Pikiran adalah salah satu yang menentukan apakah masalah dapat kita selelsaikan dengan baik atau tidak. Daud adalah salah satu contoh dimana dia mampu melewati masalah yang dia hadapi, sekalipun masalah tersebut sangat tidak mungkin diselesaikan. Dalam 1 Samuel 17:45-47, kita dapat melihat bagaimana seorang Daud memiliki respon yang luar biasa dalam mengatasi masalah. Oleh sebab itu kita akan belajar bagaimana seorang Daud dalam menyelesaikan masalah, sehingga dia mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan baik dan benar.
1. Fokus (1Samuel 17:16-20)
Dalam kamus bahasa Indonesia “Masalah” adalah suatu keadaan atau situasi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Disini kita bisa lihat dimana Daud, diperintahkan oleh orang tuanya untuk mengantarkan makanan bagi saudara-saudaranya. Namun kita dapat melihat ketika dia diperhadapkan dengan situasi di medan pertempuran, dia melihat ada masalah yang besar disana. Daud tetap fokus dan memandang kedepan. Bukan kebetulan Daud berada disana, karena Tuhan memang sudah punya rencana yang besar atas Daud. Jadi sebenarnya masalah yang kita hadapai apapun itu, itu bukan kebetulan, karena Allah mempunyai rencana yang besar terhadap kita, tergantung kita bagaimana menanggapinya, apakah kita fokus atau tidak. Kita seringkali ketika memiliki masalah kecil sekalipun kita kehilangan fokus didalam Tuhan. Kenapa? karena kita tidak menyadari dalam pikiran kita, bahwa itu adalah rencana Tuhan. Petrus kehilangan fokus makaanya dia jatuh dan hampir dan tenggelam dilaut(Matius 14:28-30). Kita bisa lihat Petrus sudah memulai langkahnya untuk datang kepada Yesus, dan Yesus sudah menjamin bahwa dia tidak akan apa-apa, tetapi dalam langkahnya dia menemukan masalah(angin) dan dia kehilangan fokus sehingga terjatuh dan hampir tenggelam. Kita bisa lihat ketika Daud sampai di medan pertempuran, dia bisa saja mengalami ketakutan yang membuat dia kembali ke orang tuanya dan tidak jadi mengantarkan makanan kepada saudaranya. Tetapi apa yang dilakukan Daud? Dia tetap mencari saudaranya untuk mengantarkan makanan yang diperintahkan oleh ayahnya. Ini adalah kunci sukses Daud yaitu “fokus”, dimana dia tidak terpengaruh dengan apapun sehingga rencana Tuhan terjadi dalam hidupnya. Kita juga demikian, pastikan kita tetap fokus dengan rencana Allah dalam hidup kita, karena Allah tidak memberikan masalah dengan kebetulan. Oleh sebab itu, pastikan kita fokus dan jangan terpengaruh dengan perkataan atau situasi yang tidak sesuai seperti yang kita inginkan.
2. Berkorban (1Samuel 17:20, 40-49)
Berani berkorban adalah cara Daud untuk dapat menyelesaikan masalah. Jika kita baca ayat ini, kita dapat melihat apa saja yang Daud korbankan untuk dia mampu dapat menyelesaikan masalahnya. Daud mengorbankan yang namanya waktu, kepentingan pribadi, tidak takut kehilangan, perasaan, dan bahkan nyawanya sekalipun dia berani korbankan. Ini adalah cara Daud untuk melangkah dalam menyelesaikan masalahnya, sekalipun masalahnya tidak sesuai yang dia inginkan. Ada banyak orang, ketika memiliki masalah, tidak berani berkorban, sehingga masalah tersebut tidak terselesaikan. Kita masih sering tidak mau berkorban waktu(malas, merasa rugi atau tidak menguntungkan, dan sebagainya), kepentingan pribadi( takut kehilangan harta, benda), perasaan(pernah disakiti, kecewa), sehingga kita tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Daud tidak memikirkan domba-dombanya, Daud tidak memikirkan perasaannya, yang dimana dia tidak dianggap, bahkan di remehkan oleh keluarganya sendiri(1Samuel 16:10-11, 17:28), jadi dia mengorbankan perasaannya. Ini adalah salah satu kunci sukses Daud, dimana dia berani berkorban apapun namanya, sehingga rencana Tuhan terjadi dalam hidupnya. Pastikan kita juga demikian dengan berani berkorban waktu, kepentingan pribadi, dan bahkan perasaan kita, maka kita akan mampu menyelesaikan masalah kita dengan baik dan benar, sehingga rencana Tuhan terjadi dalam hidup kita.
3. Melibatkan Tuhan (1Samuel 17:45).
Daud adalah salah satu contoh dimana dia selalu melibatkan Tuhan dalam aktifitasnya. Ada banyak ayat menunjukan Daud selalu melibatkan Tuhan dalam hidupnya, termasuk dalam kitab Mazmur. Namun kita lihat dalam ayat ini, dimana Daud setelah berhadapan dengan Goliat(masalah), dia melibatkan Tuhan dengan cara mendeklarasikannya dengan iman. Dia tidak lupa melibatkan Allah sekalipun masalahnya sangat menakutkan, sekalipun dalam pikirannya tidak akan mampu mengalahkan Goliat(masalah), karena besarnya dan sangat mengerikan. Seringkali kita ketika menghadapi masalah, lebih besar ketakutan kita, sehingga kita lupa akan adanya Tuhan dalam hidup kita. Mungkin kita ketakutan karena situasi yang mencekam, keadaan yang mengerikan, atau takut kehilangan sesuatu. Ketakutan dan kekawatiran adalah cara iblis untuk kita lupa akan Tuhan. Oleh sebab itu, pastikan kita tidak pernah lupa akan adanya Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita selalu melibatkan Tuhan apapun keadaan dan kondisi masalah kita, maka jalan keluar pasti ada dan rencana Tuhan tergenapi dalam kehidupan kita.
Kesimpulan: jadi jangan biarkan masalah membuat pikiran kita kehilangan fokus didalam Tuhan, sehingga kita mudah jatuh dan sulit untuk bangkit. Oleh sebab itu libatkan Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam masalah kita. Karena Allah ingin terlibat dalam setiap langkah kita kemanapun kita melangkah (Roma 8:28). Jadi pastikan kita memiliki pikiran yang berani berkorban untuk menyelesaikan masalah yang ada, jangan takut karena Allah beserta dengan kita. Ketika kita memiliki beberapa prinsip ini, maka kita tidak akan dengan mudah menyerah. Oleh sebab itu kita pastikan hidup kita selalu terhubung dengan Tuhan, agar kita terus menyadari akan hadirnya Tuhan dalam kehidupan kita. Amin
Ev.Ariston Napitupulu M.Th