Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Praise And Worship Nats: Matius 6:9-10.

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan  -  Dalam Matius 6:9-13, tidak sedikit dari kita sebagai orang percaya sudah sangat familiar dengan ayat ini, bahkan ayat ini mungkin adalah ayat yang sering kita perkatakan pada akhir setiap ibadah kita, bahkan kita sudah menghafalkannya. Namun seberapa banyak kita mengerti dan memahami makna dari ayat ini? Karena ada banyak orang hanya sekedar membaca dan memperkatakan saja ayat ini tanpa memahami sesungguhnya apa yang harus kita miliki dalam maksud ayat ini, sehingga hanya menjadi rutinitas saja. Kehendak Allah akan terjadi jika kita memiliki respon yang benar dalam ayat ini. Kalau kita akan fokus pada Matius 6:9-10, ada dua hal yang berkesinambungan yang harus kita lakukan sebagai orang percaya agar hidup kita tidak hanya sekedar membaca(rutinitas) saja:


1. Memuji Tuhan bukan kewajiban, tapi sebagai nafas hidup(Matius 6:9).


Yesus Kristus Tuhan kita menekankan dalam ayat ini sebagai yang pertama dalam ungkapan yang harus kita perkatakan dalam doa kita. Artinya doa kita haruslah di awali dengan pujian dan penyembahan yang seharusnya menjadi nafasnya kita(gaya hidup). Ada banyak orang pada zaman akhir ini, tidak menjadikan pujian penyembahan kepada Allah sebagai nafas hidupnya, hanya sebagai kewajiban saja. Menyembah hanya sebagai rutinitas biasa dalam setiap minggu(kewajiban), agar diberkati,  mungkin seperti sedang berkaraoke saja. Ini adalah kesalahan fatal dalam konsep penyembahan yang seharusnya, karena penyembahan seharusnya menjadi gaya hidup(nafas) kita dalam setiap waktunya sebagai orang percaya. Jika kita menjadikan pujian penyembahan kepada Allah menjadi gaya hidup(nafas) kita, maka kita tidak akan canggung ketika kita beribadah dalam persekutuan,  dan kita tidak akan melihat kekanan-kekiri, malu-malu, yang membuat kita setengah-setengah dalam memuji Dia. Oleh sebab itu pastikan kita memiliki pujian penyembahan menjadi gaya hidup(nafas) kita sebagai orang percaya. 


2. Kehendak Allah menjadi prioritas(Matius 6:10).

Dalam ayat ini tentang hal berdoa yang kedua adalah menjadikan kehendak(prioritas) Allah sebagai yang terutama didalam hidup kita. Artinya Allah menghendaki dalam hidup kita untuk kita jangan melihat kekanan-kekiri, situasi, kondisi, keadaan ataupun waktu, karena Allah dapat menjadikan apapun keadaan, situasi, kondisi maupun waktu kita dibumi, akan sama seperti di sorga. Jadi jelas dalam ayat ini menyinggung bahwa prioritas kita menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup kita sekarang. Ada banyak orang percaya masih belum memiliki prioritas kepada Allah secara penuh. Firman Tuhan tidak mengatakan bahwa kita harus meninggalkan pekerjaan, aktifitas dan sebagainya, tetapi yang Tuhan mau menghendaki adalah dalam setiap aktifitas kita haruslah memprioritaskan Allah, sehingga ketika kita memprioritaskan Allah, maka kita tidak akan bekerja dengan berlaku curang, bersungut-sungut, selingkuh, iri hati, korupsi, mementingkan diri sendiri dan sebagainya. Oleh sebab itu dasari hidup kita dengan memprioritaskan kehendak Allah dalam setiap aktifitas kita, maka suasana sorga akan kita alami dalam bumi ini(hidup kita).

 

3. Hidup kita tentang Tuhan, bukan tentang diri kita. 

Konsep ini harus kita miliki, bahwa seluruh hidup kita dalam setiap aktifitas, keluarga, pekerjaan, pelayanan, usaha, itu berbicara tentang Tuhan, dan bukan tentang kita. Tidak sedikit orang, bahkan orang percaya pada akhir zaman ini, hanya memikirkan bagaimana tentang dirinya, keselamatannya, masa depannya, keluargannya, pekerjaannya, usahanya dan sebagainya, disebabkan oleh situasi sekarang, sehingga membuat hanya memikirkan keuntungan pribadi, kecurangan dan sebagainya. Cara konsep pemikiran ini mengakibatkan kita lupa bahwa hidup kita sebenarnya menggambarkan tentang Allah, yang dimana hidup dengan damai sejaterah, tanpa ada rasa takut dan kuatir dalam hidup. Jika kita baca keseluruhan Alkitab, semuanya yang harus dan yang benar untuk kita lakukan adalah sesuai dengan gambar dan rupa Allah(karakter, sifat, mental). Ketika kita tahu bahwa hidup kita tentang Tuhan, maka kita tidak akan takut dan kuatir dalam segala situasi, keadaan, keluarga, pekerjaan, usaha dan sebagainya, sehingga kita benar-benar menunjukan bahwa hidup kita menggambarkan Allah(tentang Tuhan) dalam hidup kita. Kita tidak akan mudah terpengaruh untuk berlaku curang, korupsi, perdukunan, perselingkuhan dan sebagainya, jika kita memiliki karakter, sifat, dan mental yang menggambarkan bahwa kita serupa dan segambar denganNya.


Kesimpulan: Jadi memuji dan menyembah Allah bukanlah kewajiban atau rutinitas belaka, tetapi menjadi nafas hidup kita dan menjadi gaya hidup. Ketika kita menghidupi konsep ini, maka kita akan memprioritaskan  kehendak Allah dalam hidup kita, karena kita tahu hidup kita bukan tentang diri kita, tetapi tentang Allah dalam hidup kita. Amin


Ev. Ariston Napitupulu M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini