MPnews.Medan - Manusia adalah mahluk sosial yang dimana manusia saling membutuhkan satu dengan yang lain. Artinya bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lain(Kejadian 2:18-21) Selain itu, manusia sebagai makhluk sosial juga berarti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia akan selalu bergantung pada orang lain. Sebagai orang percaya, kita yang adalah manusia juga demikian didalam tubuh Kristus, dimana kita saling membutuhkan satu dengan yang lain untuk mencapa visi Tuhan secara bersama-sama. Artinya orang percaya sudah seharusnya saling membangun dan bekerjasama dengan baik antara satu dengan yang lain. Namun pada jaman sekarang banyak tubuh Kristus yang adalah terang dunia, semakin terpecah belah hanya dikarenakan perkembangan jaman yang kita ikuti dengan tindakan yang berlebihan dan salah. Bahkan banyak orang percaya tidak lagi saling membangkitkan, bahkan menjatuhkan antara satu dengan yang lain. Jika kita baca dari ayat nats maka kita melihat cerita tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh, dimana mereka memiliki kelompok masong-masing yang terdiri dari lima orang, yang menunjukan gambaran dari manusia yang adalah mahluk sosial. Oleh sebab itu kita akan belajar, bagaimana seharusnya kita sebagai orang percaya untuk saling membangun dan mempertahankan sinar atau terang kita didalam Tuhan.
1. Sadari bahwa kita tidak sendiri. Matius 25:3-4.
Dalam ayat ini kita bisa ada perbedaan antar 5 gadis bijaksana dan lima gadis bodoh. Namun 5 gadis bijaksana ini secara bersama-sama atau kompak untuk membuat stok minyak mereka agar tetap terjaga. Ini menunjukan bahwa mereka saling mendukung satu dengan yang lain, dimana mereka mengambil keputusan yang tepat. Artinya orang-orang yang terus mengalami kebangkitan didalam Tuhan dan menjaga terangnya adalah orang-orang yang mengandalkan atau melibatkan antara satu dengan yang lain. Ada banyak orang lupa siapa diri kita, yang adalah manusia yang membutuhkan antara satu dengan yang lain. Lupa siapa diri kita, lupa siapa status kita, sehingga membuat kita merasa tidak ada orang lain selain kita. Gaya hidup seperti ini adalah gaya hidup yang tidak seharusnya dilakukan oleh orang percaya, karena ini sama dengan mengandalkan diri sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan, apalagi orang lain. Ini adalah gaya kesombongan yang dipakai iblis untuk merusak persatuan tubuh Kristus. Artinya jika kita lupa akan siapa diri kita, maka kita tidak akan bisa bangkit atau bertumbuh didalam dengan, sehingga kita tidak dapat mempertahankan api atau terang Tuhan dalam hidup kita. Jadi pastika kita menyadari bahwa kita adalah manusia yang Tuhan ciptakan untuk saling membangun dan bertumbuh.
2. Sadar bahwa komunikasi itu sangat penting. Matius 25:5-10.
Dalam ayat ini, kita dapat melihat dimana salah satu letak kesalahan yang dilakukan oleh 5 gadis bodoh. Dalam ayat 8 dikatakan bahwa 5 gadis bodoh ini menyadari kesalahan mereka, sehingga mereka meminta tolong kepada 5 gadis bijaksana yang mereka lihat memiliki persediaan minyak. Artinya sebenarnya dari awal 5 gadis bodoh ini mengetahui dan melihat bahwa 5 gadis bijaksana sudah membawa persediaan, tetapi 5 gadis bodoh tidak peduli, dan tidak mau memulai komunikasi kepada 5 gadis bijksana. Ini adalah gaya hidup yang salah yang dilakukan oleh 5 gadis bodoh, dimana mereka merasa sombong, tidak membutuhkan, egois, sehingga tidak memiliki komunikasi yang baik. Artinya kesombongan akan membuat komunikasi antar sesama semakin sulit dan bahkan dan bahkan kepada Tuhan. Aada banyak orang rusak rencana dan visinya didalam Tuhan dikarenakan tidak memiliki komunikasi yang baik antara sesama dan kepada Tuhan, dikarenakan merasa mampu melakukannya sendiri. Oleh sebab itu jangan anggap remeh tentang komunikasi, karena kumunikasi menentukan juga apakah kita bertumbuh didalam Tuhan dengan baik. Komunikasi yang baik akan membuat antara satu dengan yang lain akan bersama-sama bertumbuh dan mencapai visi yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
3. Menghargai waktu yang Tuhan telah berikan. Matius 25:10-13.
Dalam bahasa Indonesia Waktu atau masa adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan yang sedang berlangsung. Inilah salah satu kelemahan 5 gadis bodoh, dimana menganggap remeh waktu yang sudah Tuhan berikan kepada mereka. Sehingga kita waktunya sudah tiba, 5 gadis bijaksana tidak dapat tempat yang seharusnya layak bagi mereka. Ada banyak menganggap remeh tentang waktu yang Tuhan telah berikan, dimana itu dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari dan bahkan ketika beribadah. Ada banyak orang sudah mulai tidak lagi menempatkan waktu yang sesuai pada tempat dan kondisinya. Contoh, ketika waktunya beribadah, tetapi ada banyak orang malah membuat waktu dalam ibadah sambil bermain games, WA, Facebook dan sebagainya, yang dimana bukanlah pada waktunya atau yang seharusnya. Gaya hidup ini membuat orang tidak akan fokus mendengar firman, sehingga ketika waktunya habis tidak ada yang didapati lewat firman Tuhan dalam ibadah, dan ini sama dengan 5 gadis bodoh, yang menggap remeh dengan waktu. Oleh sebab itu pastikan kita menghargai waktu, dan tahu menempatkannya.
Kesimpulan: Jadi orang percaya adalah sekumpulan orang-orang yang terus bertumbuh didalam iman, dan bangkit secara bersama-sama, dan terus menjaga terang Tuhan dalam hidup kita. Pastikan kita terus menyadari bahwa kita adalah manusia yang tidak sendiri sehingga kita mau melibatkan antara satu dengan yang lain termasuk kepada Tuhan. Pastikan juga kita memiliki komunikasi yang baik, karena orang yang memiliki komunikasi yang baik adalah orang-orang yang akan berhasil dalah hidupnya didalam Tuhan. Pastikan juga kita menghargai waktu, tahu menempatkan waktu, baik dalam keadaan dan situasi kondisi apapun. Ketika kita memiliki minimal gaya hidup ini, maka kita akan terus terjaga dan tetap fokus dalam panggilan Tuham bersama-sama. Amin
Ev. Ariston Napitupulu. M.Th