MPnews.Medan - Mantan Wakil Sekretaris Partai GOLKAR Sumatera Utara, Khairul Indra, menilai posisi Dr. H. Musa Rajekshah, S.Sos, M.Hum masih di peringkat teratas calon Ketua DPD Partai GOLKAR Sumut.
"Dari beberapa nama yang dimunculkan, Bang Ijeck berada di peringkat teratas. Jarak Bang Ijeck dengan nama2 yang dimunculkan sebagai calon Ketua Partai GOLKAR Sumut terlalu jauh. Mereka bukanlah imbang yang sepadan dengan Bang Ijeck," kata Khairul kepada wartawan di Medan, kemarin.
Heru, panggilan akrab Khairul Indra, mengaku heran dengan nama - nama yang dimunculkan itu. Dia mengatakan mengenal nama-nama itu, namun tidak punya kapasitas dan jam terbang mengelola partai besar seperti GOLKAR. "Memunculkan nama-nama mereka, terkesan sebagai gerakan abal-abal, tidak terukur dan sistematis," katanya.
Beberapa hari lalu, mantan Wakil Sekretaris Partai GOLKAR Sumut, Taufik Sitorus, memunculkan lima nama yang dianggapnya cocok menjadi Ketua Partai GOLKAR Sumut. Kelima nama itu Musa Rajekshah, Baharuddin Siagian, Erniyanti Sitorus, Doli Sinomba Siregar dan Dosmar Banjarnahor.
"Dari lima nama itu, yang jelas kualifikasi kegolkarannya cuma tiga orang, Bang Ijeck, Doli Siregar dan Erni Sitorus. Sedangkan Dosmar baru setahun terakhir saya tahu dia menjadi anggota GOLKAR, dan Baharuddin, saya tidak pernah tahu sebagai anggota GOLKAR," kata Heru.
Heru menduga, Taufik memunculkan nama-nama itu hanya untuk memanaskan situasi menjelang Musda XI Partai GOLKAR Sumut. Targetnya tidak bagus, sudah pasti kontraproduktif. "Situasi internal GOLKAR Sumut biasa-biasa saja. Saya tidak melihat ada dinamika di internal GOLKAR Sumut menjelang Musda XI. Biasa-biasa, dan tenang-tenang saja," ujarnya.
Aktifis pemuda ini tidak menghalangi seseorang memunculkan nama-nama bakal calon ketua. Bahkan, setiap kader yang mau tampil sebagai calon ketua, juga tidak boleh dihalang-halangi. Namun, Heru mengingatkan agar nama-nama yang digadang-gadang, sebaiknya punya kualifikasi yang sama dengan Ijeck, panggilan akrab Musa Rajekshah, Ketua Partai GOLKAR Sumut.
Menurut Heru, masih banyak kader yang punya kualifikasi dan tranck record yang jelas, misalnya Riza Fakhrumi Tahir, Syahrul Pasaribu, Syamsul Qamar, Dody Taher, Rolel Harahap, Timbul Jaya Sibarani, Rahmat Nasution, Mangatas Silalahi dan lain-lain. Katanya, mereka adalah kader-kader yang telah teruji, baik dalam pengelolaan organisasi partai maupun dalam penyelesaian masalah-masalah internal.
"Mereka adalah orang-orang yang mandiri, mengakar dan punya basis politik yang jelas. Leadership mereka jelas. Jadi, kalau mau menggadang-gadang figur yang layak memimpin GOLKAR Sumut, harus jelas akar dan basis politiknya. Janganlah jadi pemimpin, tapi tidak mandiri karena ditopang oleh kekuasaan. Gak bisa seperti itu memimpin GOLKAR Sumut," katanya.
Apalagi, menurut Heru, kebutuhan GOLKAR saat ini di Sumut adalah figur yang mampu mengawal delapan kursi di DPR RI, 22 kursi di DPRD Sumut dan 200 lebih kursi di DPRD kabupaten dan kota se Sumatera Utara. "Yang mampu mengawal pencapaian kursi legislatif di 2024, cuma Bang Ijeck. Dia yang meraih, dia yang kawal kursi itu," ujar Heru.
MP BJ
