MPnews.Medan - Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Setiap orang tidak lepas dari kata hubungan dan pasti memiliki hubungan dengan orang lain. Jadi hubungan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang termasuk orang percaya. Banyak orang pada zaman menganggap remeh yang namanya hubungan, sehingga hubungan tidak menjadi prioritas lagi didalam setiap orang. Jangan heran efek dari keterhilangan akan hubungan satu sama lain menimbulkan dosa. Sering kita melihat dalam berita dimana orang tua membunuh anaknya, anaknya membunuh orang tuanya, bahkan banyak berita yang lebih parah dari apa yang kita kira. Percaya atau tidak tidak, ini disebabkan karena rusaknya hubungan antara satu dengan yang lain. Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, dikarenakan mereka merusak hubungannya dengan Allah, karena mulai meragukan apa yang di firmankan oleh Allah dan malah mempercayai apa yang dikatakan oleh “ular” (Kejadian 3:1-6). Jadi hubungan baik dan benar didalam Tuhan sangat penting dimiliki oleh orang percaya, karena orang percaya tidak boleh lepas dari keterhubungan akan Tuhan secara akurat. Sebagai orang percaya juga harus memiliki hubungan yang baik dan benar kepada Tuhan karena itu akan berdampak terhadap sesama manusia dan masa depan kita. Jika kita membaca ayat nats dan merenungkan, kita akan mendapati bahwa Tuhan menghendaki kita berdoa yang benar. Tuhan menghendaki kita untuk tidak berdoa seperti orang-orang munafik dan bertele-tele. Oleh sebab itu kita akan belajar dari nats bagaimana seharusnya yang kita lakukan agar memilliki hubungan (doa) yang benar kepada Tuhan.
1. Awali dengan mengutamakan Allah(Matius 6:9)
Ayat ini menunjukan bahwa orang yang memiliki doa atau hubungan yang benar didalam Tuhan adalah orang-orang yang selalu mengawali hari-harinya dengan mengandalkan Tuhan. Ada banyak pada zaman sekarang sering lupa untuk melibatkan Tuhan dalam aktifitasnya. Ini terjadi dikarenakan ketika aktifitas dilakukan Sudah semakin biasa dan bahkan menjadi rutinitas biasa saja. Ini dapat terjadi bukan hanya dikalangan orang tidak percaya, namun dikalangan orang percaya. Ada banyak orang sekarang ketika dalam beribadah hanya menadi rutinitas saja, sehinga hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan bahkan tahun demi tahun tidak terjadi pertumbuhan secara rohani didalam gereja. Oleh sebab itu pastikan kita sebagai orang percaya ketika mengawali hari-hari dengan melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita.
2. Sikap, respon, perilaku, sama seperti disorga(Matius 6:10)
Ayat sepuluh mengatakan “dibumi seperti di sorga”, ayat ini menunjukan bahwa orang yang memiliki hubungan yang atau doa yang benar didalam Tuhan adalah orang yang perilakunya, cara berpikirnya sama seperti “dibumi seperti di sorga”. Artinya Tuhan menghendaki kita apapun yang kita perbuat itu menunjukan bahwa kita adalah warga kerajaan sorga(Matius 5:20). Sering kita masih menemukan bahwa ada Banyak orang sering mengikuti kegiatan-kegiatan doa, persekutuan, ibadah-ibadah dengan rutin, namun perilaku kehidupannya tidak menunjukan dia sebagai warga kerajaan sorga. Sehingga ibadah, doa, persekutuan hanya menjadi rutinitas saja dalam kehidupannya. Oleh sebab itu orang yang memiliki kehidupan dalam hubungan yang benar adalah orang-orang yang mampu mempraktekan sebagaimana perilaku yang seharusnya ditunjukan menggambarkan warga kerajaan sorga.
3. Tidak pernah berkekurangan(Matius 6:11).
Jelas didalam ayat ini mengatakan bahwa kata “secukupnya” menunjukan bahwa orang yang memiliki hubungan yang benar didalam Tuhan adalah orang yang tidak pernah berkekurangan. Ini bukan berbicara tentang makanan, harta atau keinginan, tetapi ini berbicara tentang mental sebagai warga kerajaan sorga. Ada banyak orang masih memiliki mental yang merasa berkekurangan “miskin” sehingga hanya menunjukan untuk dikasihani. Mental seperti ini adalah mental yang membuat pertumbuhan rohani seseorang terambat. Sudah seharusnya jika kita sebagai orang peracaya yang memiliki status warga kerajaan sorga, seharunya memiliki mental bukan hanya berkecukupan, tetapi berkelimpahan sehingga kita menjadi berkat, dan bukan meminta-minta “berkat” dari orang lain. Oleh sebab itu pastikan kita memiliki hubungan yang benar kepada Tuhan, sehingga kita tidak hanya berkecukupan tetapi juga berkelimpahan.
4. Memiliki hati yang besar atau rendah hati(Matius 6:12).
Sebagai orang yang memiliki hubungan yang benar didalam Tuhan, pastinya juga memiliki hati yang besar dalam menghadapi segala situasi yang ada didepan. Kata “ampunilah”, “mengampuni”, berbicara juga tentang sikap hati kita ketika kita menghadapi masalah termasuk dengan orang lain. ada Banyak orang percaya pada jaman akhir sekalipun sering beribadah, berdoa, persekutuan, namun ketika ada masalah sedikit mudah tersinggung dan bahkan sakit hati. Seharunya orang yang memiliki hubungan yang benar kepada Tuhan, pasti juga memiliki hubungan yang benar terhadap sesama. Jadi berbesar hati seharusnya sangat di tonjolkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang berbesar hati dan rendah hati adalah orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya dalam berkata maupun dalam tindakan. Jadi pastikan kita memiliki hati yang besar dan sikap yang rendah hati.
5. Tidak takut dalam melewati apapun(Matius 6:13).
Jika kita baca ayat ini, maka kita akan menemukan yang namanya cobaan, tantangan yang harus kita hadapi didalam dunia ini. Namun jelas dalam ayat ini menekankan bahwa seorang yang dekat dengan Tuhan, yang memiliki hubungan yang benar didalam Tuhan adalah orang-orang yang tidak memiliki ketakutan dalam segala tantangan, ataupun cobaan. Dalam 2 Timotius 1:7, dikatakan bahwa Tuhan tidak memberikan roh ketakutan, tetapi roh yang membangkitkan. Artinya sebagai orang percaya yang memiliki hubungan yang benar didalam Tuhan, akan mampu melewati cobaan demi cobaan, tantangan demi tantangan, tanpa ada rasa ketakutan. Ada banyak orang ketika memiliki masalah ataupun cobaan, malah ketakutan dan bahkan lari dari masalah. Ini disebabkan bahwa kurangnya pengenalan akan Tuhan secara benar, sehingga cenderung lari dari tanggung jawab. Oleh sebab itu pastikan kita memiliki pengenalan atau hubungan yang benar didalam Tuhan secara akurat.
Kesimpulan: Jadi hubungan benar didalam Tuhan adalah hal yang sangat penting dimiliki oleh orang pecaya, karena hubungan yang benar akan berdampak pada hidup kita sehari-hari. Orang yang memiliki hubungan yang benar didalam Tuhan adalah orang-orang yang memiliki mental yang kuat dalam menghadapi tantangan demi tantangan. Jadi setiap kita sebagai orang percaya pastikan kita memiliki mental bukan seerti mental orang “miskin” tetapi mental orang yang berkelimpahan, sehingga kita selalu menjadi berkat bagi orang lain dan bukannya meminta-minta berkat dari orang lain. Hati yang besar dan kerendahan hati adalah syarat yang harus dimiliki oleh orang percaya untuk menjalani hidup didunia ini karena status kita juga sebagai warga kerajaan sorga. Amin
Ev. Ariston Napitupulu M.Th