MPnews.Medan - Kedatangan Yesus adalah kedatangan untuk menyatukan umat-umatnya sebagai orang percaya(Yohanes 17:11, Roma 12:5). Dia datang bukan untuk menghancurkan, membinasakan, tetapi untuk memulihkan dan memberikan hidup yang kekal bagi semua orang yang percaya kepadaNya(Yohanes 20:31). Iblis datang dengan sebaliknya, dimana dia datang untuk menimbulkan perpecahan didalam tubuh Kristus, dan bahkan membinasakan. Jadi perpecahan bukan datangnya dari Tuhan, tetapi dari Iblis. Pada akhir zaman ini, sudah sering kita melihat dimana ada banyak perpecahan terjadi, termasuk didalam perkumpulan-perkumpulan orang percaya. Saya sendiri secara pribadi, sangat jarang melihat adanya kesatuan didalam perkumpulan orang-orang percaya. Kita dapat melihat tidak sedikit hubungan antara satu sama lain sudah mulai terpecah, hubungan keluarga terpecah, suami-istri terpecah sehingga timbul perceraian. Oleh sebab itu roh perpecahan adalah rencana iblis untuk menghancurkan tubuh Kristus. Dalam ayat nats menceritakan bagaiman nabi Yehezkiel mengalami penglihatan yang menunjukan keadaan dan situasi umat Israel pada masa itu. Oleh sebab itu kita akan belajar bagaimana agar tubuh Kristus tetap didalam satu kesatuan yang kuat.
1. Satu visi didalam Tuhan(Yehezkiel 37:1-2)
Tuhan menunjukan kepada Yehezkiel ada banyak tulang-tulang yang bertaburan dilembah. Inilah yang Tuhan mau tunjukan kepada Yehezkiel, dimana keadadaan umat Israel seperti tulang-tulang yang bertaburan tersebut dan yang tidak teratur dan sangat berantakan keadaannya, bahkan tidak ada kehidupan. Ayat ini menunjukan bahwa umat Israel tidak lagi memiliki kesatuan dihadapan Tuhan, dimana kehidupan umat Israel sangat berantakan. Tulang-tulang yang bertaburan menunjukan bahwa tidak adanya bentuk yang seharusnya, berantakan dan bahkan memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Artinya bahwa umat Israel atau orang percaya sudah tidak memiliki visi yang sama didalam Tuhan. Jadi kenapa perpecahan terjadi didalam tubuh Kristus, adalah juga disebabkan karena adanya perbedaan visi yang dimiliki oleh masing-masing orang percaya. ini adalah keadaan akhir zaman dimana orang-orang lebih mementingkan diri sendiri. Oleh sebab itu jangan heran kita menemukan adanya perpecahan didalam tubuh Kristus, karena sekalipun melayani, ikut pesekutuan, doa bersama, tetapi memiliki visi yang berbeda antara satu dengan yang lain. oleh sebab itu sebagai orang percaya, mari kita melihat kembali apa visi kita didalam Tuhan yang sesungguhnya, apakah sudah selaras atau tidak. Karena jika ada perbedaan visi, maka kita akan seperti tulang-tulang yang dipenglihatan nabi Yehezkiel, yang menunjukan ketidak teraturan didalam tubuh Kristus. Jadi seharusnya orang percaya memiliki satu visi didalam Tuhan, dan jangan biarkan iblis membuat tubuh Kristus terpecah belah.
2. Mendengar dan Melakukan (Yehezkiel 37:7)
Dalam ayat ini jelas Yehezkiel bernubuat seperti apa yang Tuhan telah perintahkan dan tidak menunda-nunda. Artinya Yehezkiel bukan hanya mendengar, tetapi juga langsung mengerjakan atau melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan kepadanya. Ayat ini menunjukan bahwa Yehezkiel bukan hanya mendengar tetapi mengerti arahan Tuhan sehingga dia dapat melakukan dengan baik. Dalam bahasa Indonesia mendengar adalah menangkap, menurut, dan mengindahkan. Ada banyak banyak orang ketika mendengar instruksi atau perintah belum tentu mengerti apa yang diperintahkan. Ini adalah masalah bagi orang-orang percaya, sehingga menimbulkan perpecahan dikemudian hari. Contoh: ada dua orang anak ketika bermain lalu disuruh oleh orang tuanya dengan tiba-tiba untuk membelikan garam, dan anak-anak tersebut langsung lari untuk membelinya. Namun ditengah jalan kedua anak tersebut memperdebatkan apa yang akan mereka beli, dikarenakan mereka tidak fokus akan arahan orang tua mereka yang tiba-tiba saja menyuruh mereka. Sehingga ditengah perjalan terjadi perdebatan tentang apa yang disuruh oleh ibu mereka, dan bisa saja menyebabkan mereka bertengkar satu sama lain, sehingga perintah yang sudah disuruh ibu mereka tidak berjalan dengan baik. Artinya bahwa jika kita tidak mendengar dengan baik, maka akan terjadi perpecahan antara satu dengan yang lain. Jadi orang yang berhasil dalam melakukan rencana Tuhan adalah orang-orang yang mendengar dengan baik arahan Tuhan sejak awal. Saul jatuh karena tidak mendengar dengan baik apa yang Tuhan firmankan kepadanya (1 Samuel 13:1-22). Oleh sebab itu pastikan sebagai orang percaya memiliki pendengaran yang baik didalam Tuhan, karena ini akan berdampak juga bagi aktifitas dan kehidupan yang kita di masa depan.
3. Sadari bahwa kita sebagai prajurit(Yehezkiel 37:10)
Ayat ini adalah ayat dimana Tuhan menunjukan kepada Yehezkeial bahwa sesungguhnya umatnya adalah seperti susatu tentara yang sangat besar. Artinya umat Tuhan atau orang percaya sebenarnya adalah prajurit-prajurit yang sudah lama hilang. Ayat ini menunjukan bahwa umatnya yang adalah bala tentara atau prajurit. Kita tahu bahwa seorang tentara adalah prajurit yang siap berperang, dan yang sangat penting dalam diri dari seorang prajurit yang berhasil adalah sedikit berbicara dan banyak bertindak. Ini yang terjadi pada akhir zaman, kenapa tubuh Kristus bisa terpecah belah, dikarenakan tidak lagi memiliki jiwa prajurit atau tentara yang seharusnya, malah menjadi seperti bos. Seorang prajurit yang benar ketika mendapati perintah, dia tidak akan membantah dengan banyak alasan, dan segera melakukan. Ada banyak orang sekarang seperti bos, yang dimana omonganya saja yang harus didengar, dirinya selalu ditampilkan. Ini menunjukan bahwa kita sebagai orang percaya bukanlah prajurit atau bala tentara yang sesungguhnya didalam Tuhan. Oleh sebab itu sebagai prajurit sangat diperlukan yang namanya kerendahan hati untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh pemimpin. Prajurit juga ada memiliki fungsi-fungsi yang berbeda antara satu sama lain, yang tidak menimbulkan perpecahan. Ada banyak orang sekarang tidak berfungsi pada semestinya didalam apa yang Tuhan percayakan, sehingga menimbulkan perpecahan dalam tubuh Kristus. Oleh sebab itu pastikan kita menyadari siapa diri kita, agar kita tidak salah dalam melakukan sesuatu yang melangkah menujur rencana Tuhan dalam kehidupan kita.
Kesimpulan: Jadi kita adalah satu tubuh didalam Kristus Yesus Tuhan kita yang dimana kita seharunya memiliki kesatuan yang kuat sekalipun kita memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. oleh sebab itu pastikan visi kita tetap sama, yaitu untuk mempermuliakan namaNya dalam kesatuan tubuh Kristus. Mungkin kita memiliki cara berpikir, pemahaman yang berbeda , tetapi tetap satu tujuan didalam tubuh Kristus. Jadi milikilah kerendahan hati untuk mau mendengar dengan baik sehingga setiap keputusan dapat dilakukan bersama-sama didalam Tuhan. Selalu sadari bahwa kita adalah prajurit Kristus yang selalu siap sedia, melatih diri, berjaga-jaga, sehingga kita benar-benar bertumbuh secara rohani didalam tubuh Kristus Yesus Tuhan kita. Amin
Ev. Ariston Napitupulu M.Th