Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.


Renungan Minggu : Prinsip Melayani Nats: Yesaya 6:8

Editor: MediaPendampingNews.com author photo



MPnews Medan  -  Dalam Matius 20:28, Berkata: sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Artinya Melayani Tuhan adalah suatu anugerah bagi kita yang harus kita lakukan dan menjadi gaya hidup kita, karena Tuhan Yesus sendiri sudah menjadi teladan yang sempurna dalam hal melayani. Pertanyaan apakah kita merespon panggilan kita dengan benar dalam melayani Tuhan? Kita akan belajar bagaimana respon nabi Yesaya dalam panggilannya untuk melayani Tuhan.


1. Melayani dengan mengenal suara Tuhan secara akurat. Yesaya 6:8

Ketika panggilan  Tuhan terjadi atas nabi Yesaya dalam melayani Tuhan, dia menyadari bahwa itu bukanlah panggilan biasa, tetapi panggilan yang dapat mengubah hidupnya jika dia meresponnya dengan benar. Dan yang pertama yang nabi Yesaya lakukan adalah dia sudah terbiasa dalam mengenal suara Tuhan. Artinya dia tahu mana suara Tuhan atau bukan, sehingga dia langsung merespon Tuhan tanpa menunda-nunda panggilannya. Artinya melayani Tuhan bukan sekedar kesibukan dalam segala sesuatu dalam pelayanan, karena ketika kita melayani Tuhan, tanpa tahu apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan, maka pelayanan yang kita lakukan adalah kesia-siaan belaka, karena kita melayani Tuhan dengan asal-asalan, dan tanpa tuntunan Tuhan. Oleh sebab itu sadari bahwa melayani Tuhan pastikan dengan dasar mengenal suaraNya, sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan. 


2. Melayani Tuhan bukan karena ditawarkan kepada kita, tetapi kita menawarkan diri kepada Tuhan. Yesaya 6:8.

Jelas dikatakan dalam ayat 8, dimana nabi Yesaya merespon suara Tuhan dengan berkata "ini aku, utuslah aku!" Artinya nabi Yesaya menawarkan dirinya untuk melayani Tuhan dalam penggenapan panggilannya. Tuhan bisa saja memilih orang lain selain nabi Yesaya, tetapi Tuhan melihat respon nabi Yesaya dalam panggilannya yang begitu kuat. Artinya sebagai orang percaya, melayani Tuhan dalam panggilan kita tidak harus menunggu sesuatu terjadi baru kita siap melayani. Ada banyak orang tidak siap melayani Tuhan karena masih berpikir bahwa melayani Tuhan harus menjadi pelayan di gereja dulu, pendeta dulu dan sebagainya. Padahal melayani Tuhan bukan berbicara status atau jabatan tertentu, karena Tuhan Yesus datang kedunia melayani manusia, tidak membawa statusnya sebagai Allah, sekalipun Dia memang Allah. Oleh sebab itu, pastikan ketika kita menyadari bahwa melayani Tuhan adalah anugerah, maka jangan pernah tunda-tunda pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.

Jadi jelas bahwa kita yang butuh melayani Tuhan dan bukan Tuhan yang butuh dilayani


3. Melayani Tuhan sama dengan penyerahan diri total. Yesaya 6:8

Jelas kita melihat respon nabi Yesaya, dimana dia bukan hanya menawarkan dirinya, tetapi juga di menyerahkan dirinya kepada Tuhan secara totalitas. Artinya nabi Yesaya ketika dalam panggilannya, dia tidak takut akan hal apapun resikonya ketika dia menerima panggilan Tuhan dalam melayaniNya, karena nabi Yesaya tahu siapa yang dia layani. Artinya dalam melayani Tuhan sangat penting untuk kita tahu bahwa penyerahan diri total adalah bagian dalam menggenapi panggilanNya. Oleh sebab ketika melayani Tuhan, jangan pernah kawatir akan masa depan kita, karena apapun yang kita lakukan dalam pekerjaan, aktifitas dan sebagainya, ketika kita terus menyerahkan diri kita secara total kepada Tuhan, maka Dia akan bertanggung jawab atas hidup kita sepenuhnya. 


Kesimpulan: Jadi kita harus sadari bahwa melayani Tuhan adalah anugerah yang besar dalam hidup kita, dan kita terus membangun hubungan yang akurat kepada Tuhan, sehingga kita mengenal suaranya dengan baik dan benar. Dan ketika kita mengenal suaraNya, maka secara otomatis kita siap sedia untuk melayani Dia apapun waktu dan tempat, dan bahkan resiko yang kita hadapi, karena kita telah menyerahkan diri kita secara total kepada Tuhan. Amin


Ev. Ariston Napitupulu M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini